Jumat, 21 Mei 2010

Perkembangan Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan elife, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, elaboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Penerapan teknologi informasi telah begitu pesat. Banyak hal yang menguntungkan pengguna namun juga sering membawa dampak tidak menyenangkan. Sopan santun berkomunikasi melalui teknologi seperti telepon seluler (ponsel), dan email cenderung terabaikan. Penggunaan teknologi sering tidak memperhatikan etika berkomunikasi.
Kemajuan teknologi perlu perlindungan menyeluruh akan informasi jati diri kita agar tidak disalahgunakan untuk keperluan-keperluan yang mengganggu. Seiring perkembangan TI di masyarakat muncul pula visi dan budaya dalam menggunakan TI. Dari sini potensi salah kaprah atau hal negatif karena kurang perhatian terhadap konsep awal penyerapan TI.

Perkembangan Teknologi

Teknologi komputer yang saat ini sedang ramai dibicarakan di dunia barat adalah dengan adanya IPV6 yang telah dikembangkan pada awal. Teknologi komputer IPV6 memakan kecepatan hingga 128 bit yang tentunya jauh lebih unggul dibandingkan dengan pendahulunya yaitu IPV4 dengan 32 bit. Selain itu kelebihan IPV6 adalah dengan kemampuannya memasuki ke setiap bagian terkecil (kalau diibaratkan makhluk biologi, mungkin IPV6 dapat menjangkau ke setiap sel tubuh), hal ini bertujuan agar IPV6 dapat mendeteksi bagian mana saja (bagian sel) yang sedang down untuk dapat dinaikkan kembali. Ramalan teknologi komputer untuk masa depan adalah dengan mengecilnya secara fisik jika ditinjau secara ukuran (size). Kemungkinan besar bahan yang digunakan bukan silicon lagi, tapi suatu bahan yang dapat mengecil seukuran atom, sehingga jika teknologi tersebut berhasil ditemukan, maka teknologi komputer tersebut dapat ditanamkan ke dalam tubuh suatu makhluk hidup, termasuk kita sebagai manusia. Atau dengan kata lain adalah teknologi biokomputer.
Untuk internet, mungkin saja tidak hanya dibatasi dunia local kita, tapi bisa saja kemungkinan besar dapat diakses di luar bumi. Sehingga Internet juga tidak terbatas pada browsing, kirim email, facebook, dan temen-temennya yang lain yang sudah akrab ditelinga kita. Tapi penggunaan internet dapat berupa pemakaian fasilitas voip, pemutaran video, mendengarkan radio, menonton tv, buat ngambil uang tanpa perlu harus ke ATM, atau dimungkinkan juka pembicaraan dengan menggunakan hologram yang membuat seakan-akan orang yang diajak bicara ada di depan kita.
Selain itu, bisa saja akan tercipta robot yang dapat bekerja sendiri seperti layaknya manusia. Kemudian seperti khayalan mengenai biokomputer yang dapat di tanam ke dalam tubuh manusia, dengan memadukan perkembangan ilmu GPS. Maka keberadaan kita bisa di monitor 1×24 jam. Jadi bagi yang berkorupsi ria akan mudah ketahuan oleh KPK.

Kamis, 20 Mei 2010

Java Server Pages dan Penerapannya

Sekilas tentang JSP

Untuk membangkitkan halaman-halaman Web sesuai dengan permintaan pemakai, para pengembang aplikasi Web bisa menggunakan perangkat lunak seperti JSP, PHP, Perl, dan ASP. JSP (JavaServer Pages) merupakan teknologi yang didasarkan pada bahasa Java, yang dapat digunakan untuk membentuk halaman-halaman Web yang bersifat dinamis. Teknologi ini dikembangkan oleh Sun Microsystems.

Berbeda dengan applet, suatu fitur pada bahasa Java yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi Web yang dieksekusi pada sisi klien, JSP menggunakan pendekatan pemrosesan di sisi server. Pada model seperti ini, kode sumber JSP dijalankan pada Web server. Salah satu keuntungan model seperti ini adalah memungkinkan untuk membuat aplikasi yang independen terhadap keberadaan sistem Java di sisi klien.

Dua alasan penting yang membuat JSP banyak digunakan oleh para pengembang aplikasi Web:

  1. JSP menggunakan bahasa Java. Bagi para pemrogram yang telah mengenal Java, sangatlah mudah untuk membuat aplikasi Web dengan JSP mengingat dasar JSP adalah bahasa Java. Dengan demikian mereka tidak perlu lagi belajar bahasa baru untuk membuat aplikasi Web.
  2. JSP mendukung multiplatform. Dalam hal ini JSP memang bukan satu-satunya perangkat lunak pembuat aplikasi Web yang bersifat multiplatform. PHP, misalnya, juga bersifat multiplatform. Keunggulan dari adanya dukungan multiplatform adalah memungkinkan kode dapat dipindah-pindahkan ke berbagai platform tanpa perlu melakukan perubahan apapun pada kode tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa menulis kode JSP yang pada awalnya ditujukan untuk dijalankan pada Windows, dan kemudian dipindahkan ke lingkungan lain, misalnya Linux.

Catatan :
Mulai JavaServer Pages 2.0, pengembang JSP bisa mengimplementasikan halaman Web tanpa memakai bahasa Java.


Arsitektur JSP

Sebelum melangkah lebih jauh tentang bagaimana membuat kode sumber JSP, ada baiknya bagi Anda untuk mengenali arsitektur JSP, sehingga Anda mengetahui mekanisme kerja JSP. Gambar 1.2 memperlihatkan prinsip kerja pengaksesan dokumen JSP.

Skema Situs yang Menggunakan JSP

Gambar 1.2 Contoh situs-situs yang menggunakan JSP.

Pemakai yang ingin mengakses halaman Web mula-mula mengirimkan permintaan halaman Web melalui protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol) dalam bentuk JSP (berekstensi .jsp). Permintaan ini akan disampaikan ke Web server. Kemudian Web server mengambil dokumen JSP dan mengirimkan ke JSP Servlet Engine. Bagian inilah yang melakukan pemrosesan kode-kode JSP (termasuk di dalamnya melakukan pengompilasian) dan membentuk kode HTML. Berikutnya, kode HTML ini disampaikan oleh Web server ke klien yang memintanya. Kode HTML ini selanjutnya diproses oleh browser sehingga pemakai bisa memperoleh informasi dari halaman Web yang dikehendakinya.

Catatan :
Pengompilasian kode JSP hanya dilakukan sekali saja, yaitu pada pemanggilan dokumen yang pertama kali. Oleh karena itu pemakai yang memanggil dokumen yang baru saja dibuat atau diperbaharui akan merasakan bahwa tanggapan terhadap permintaan halaman Web cukup lama. Untuk menghindari keadaan seperti ini, pengembang dapat memanggil terlebih dulu dokumen tersebut setelah dilakukan perubahan.


Detail pemrosesan oleh JSP Servlet engine adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan pemilahan (parsing) kode JSP,
  2. Membangkitkan kode sumber Servlet,
  3. Mengkompilasi kode sumber Servlet menjadi sebuah kelas,
  4. Membuat instan servlet,
  5. Memberikan keluaran servlet ke Web server.
sumber : http://www.beritanet.com/IT-Professional/Abdul-Kadir/Java-Server-Pages-Penerapannya.html

Intel Platform Administration Technology

Menjalankan sebuah jaringan komputer yang mempunyai client dalam jumlah puluhan mungkin ratusan, seperti di Warung Internet (Warnet), sekolah, kampus ataupun di kantor, bukanlah pekerjaan yang mudah. Terdapat banyak hal yang membuat pekerjaan admin untuk sedemikian banyak mesin menjadi pekerjaan yang sangat memakan waktu. Tentunya dapat dibayangkan betapa repotnya jika Warnet dengan 20 komputer terserang virus, mungkin butuh waktu sekitar 2040 jam untuk menginstall ulang seluruh komputer di Warnet tersebut jika rata-rata waktu penginstallan sistem operasi dan aplikasi membutuhkan 12 jam per komputer.

Virus mungkin merupakan sebab utama kita menginstall ulang komputer, disamping tentunya ada banyak hal lagi yang menyebabkan kita perlu menginstall software di komputer, apakah itu menambahkan aplikasi baru atau mengupgrade system operasi semua akan memakan waktu banyak sekali jika harus dilakukan secara manual satu per satu.

Mungkin deepfreeze dapat menolong menyelamatkan proses installasi ulang, tapi deepfreeze tidak menolong sama sekali dalam hal menambahkan aplikasi di komputer, mematikan komputer dari jauh, memonitor apakah ada perubahan pada software komputer dll.

Bayangkan seandainya ada teknologi yang memungkinkan kita untuk menginstall ulang semua komputer di jaringan secara serentak dalam waktu hanya 78 menit untuk semua komputer serentak tidak peduli jumlah client yang tersambung. Bayangkan pula jika kita dapat mengontrol, misalnya, mematikan, semua komputer yang kita inginkan. Bayangkan jika kita dapat menginstall software aplikasi tambahan ke komputer yang di kehendaki tanpa perlu pusing menginstall satu per satu. Bayangkan, semua proses dapat dilakukan secara remote dari jauh tanpa perlu pusing mendatangi komputer satu per satu. Pada titik yang cukup extrim, bayangkan jika harddisk kita proteksi sehingga walaupun user / virus menginstall program & menggunakan program tersebut, pada saat komputer di reboot semua kembali ke status awal dan program ilegal yang di install hilang secara automatis.

Jelas jika hal ini di mungkinkan maka downtime untuk maintenance komputer di Warnet, sekolah, kampus maupun di kantor-kantor akan menjadi sangat mudah, hanya dalam waktu 78 menit saja; itupun mungkin hanya perlu di sekali-sekali dilakukan.

Saya kebetulan mengutak atik Intel Platform Administration Technology, di singkat, iPAT. Teknologi iPAT memungkinkan apa-apa yang kita khayalkan di atas menjadi kenyataan. Tidak perlu lagi pusing dengan instalasi ulang komputer, konfigurasi client, mematikan puluhan workstation sekaligus semua dilakukan secara automatis menggunakan iPAT.

Teknologi ini secara teknis membutuhkan dukungan khusus pada BIOS di Motherboardnya agar dapat berbicara ke Server iPAT. Memang belum semua BIOS motherboard mendukung iPAT, saat ini baru Intel, ECS dan ASUS yang mendukung. Sejauh ini, beberapa motherboard pendukung iPAT yang beredar di Indonesia adalah, Intel Desktop Board D865PCK, Intel Desktop Board D915PDT, Intel Desktop Board D945PLNM, dan Intel Desktop Board D946GZAB.

Sistem operasi yang digunakan pada server masih terbatas pada Windows Server 2003 atau Windows XP SP2. Sementara pada Client dapat berupa Windows XP SP2 maupun dual boot dengan Linux. Saya mencoba menggunakan Fedora Core 6 pada client bersama XP SP2 dan berhasil dengan baik di install ulang secara otomatis.

Topologi Jaringa

Topologi jaringan untuk menggunakan teknologi iPAT tidak berbeda dengan jaringan komputer lainnya. Semua berbasis PC, LAN, modem ADSL / Wireless Internet. Pada client membutuhkan PC yang BIOSnya dapat di-update untuk iPAT. Server iPAT sebaiknya mempunyai harddisk cukup besar, pengalaman saya menggunakan harddisk sekitar 80Gbyte sudah sangat banyak untuk menyimpan beberapa konfigurasi sistem operasi client. Pada kantor mungkin kita perlu menambahkan sebuah file server tempat menyimpan file-file kerjaan maupun backup data jika dibutuhkan. Pada Warnet mungkin perlu ditambahkan software billing pada Server iPAT untuk billing system Warnet tersebut.

Logika cara kerja iPAT sebetulnya sederhana. Pada sebuah PC client perlu di instalasi agen iPAT yang berupa update BIOS dan juga software client iPAT pada sistem operasi Windows. Kita perlu mengkonfigurasi agar semua software dan sistem berjalan lancar di satu komuter client PC ini. Mohon diperhatikan bahwa kita hanya perlu menginstalasi lengkap sistem operasi, aplikasi maupun software client iPAT pada SATU buah komputer client saja.

Satu komputer client iPAT ini biasanya di sebut sebagai 'golden PC'. Client yang lain dengan BIOS iPAT & spek komputer yang sama persis tidak perlu di-install apa-apa, artinya harddisk dapat dibuat kosong tidak di instal sistem operasi maupun aplikasi.

Setelah semua instalasi pada sebuah PC client iPAT selesai dilakukan, kita dapat menginstalasi PC Server iPAT dapat menggunakan sistem operasi Server 2003, Server 2000 SP4 atau XP SP2. Software iPAT Server akan menginstalasi console untuk manajemen iPAT berupa Web interface sehingga sangat mudah untuk mengoperasikannya.

Console Management   iPAT

Melalui menu konfigurasi client, kita dapat menset agar satu PC client iPAT yang sudah selesai di-install menjadi contoh bagi yang lain dan kita dapat memerintahkan agar image semua partisi harddisk yang ada di PC client iPAT tersebut tercopy secara lengkap ke Server iPAT. Tidak peduli apakah file system yang digunakan adalah FAT32, NTFS dari Windows maupun ext2, ext3, reiserfs dari Linux, semua partisi akan di backup secara sempurna ke server iPAT.

Backup / referensi image akan tersimpan baik-baik di server, dan akan digunakan untuk menginstalasi / merefresh semua komputer client di jaringan. Melalui konsol konfigurasi Server iPAT, kita dapat men-deploy image referensi yang ada ke semua PC client yang ada di jaringan. Pengalaman selama ini, untuk sebuah partisi normal Windows dengan aplikasi officenya di drive C: akan membutuhkan waktu sekitar 7 menitan untuk terinstal ulang. Untuk komputer client yang mempunyai dual boot dengan Linux Fedora Core 6 yang terinstall dengan lengkap akan membutuh waktu kurang lebih 1520 menitan.

Fasilitas iPAT pada sisi client komputer cukup canggih, terutama yang sangat menolong adalah fasilitas proteksi harddisk yang selalu mengembalikan posisi kondisi harddisk pada posisi fresh pada awal di instalasi setiap kali komputer di-booting. Hal ini sangat menolong sekali untuk pertahanan terhadap virus. Memang, pengguna client komputer dengan iPAT di perkantoran menjadi harus mengubah sikapnya.

Beberapa diantaranya adalah:

  • Sebaiknya semua data di simpan di server. Akses dapat dilakukan menggunakan Content Manajemen System (CMS) berbasis Web menggunakan PHP yang banyak di Internet.
  • Menyimpan (save) file pekerjaan jangan di drive C, tapi ke drive lain atau file server di Jaringan.
  • Membaca email sebaiknya menggunakan IMAP dan meninggalkan email
    di server. Akan lebih baik jika dibuatkan mail server lokal di file server Jaringan.
  • Semua data-data agenda, seperti Outlook, mau tidak mau di backup ke server secara periodik sebelum komputer di-booting.

Hal-hal di atas biasanya tidak terlalu fatal bagi pengguna Warnet yang memang biasanya tidak banyak menyimpan data.

Demikian sekilas tentang Intel Platform Administration Technology yang di harapkan akan sangat memudahkan maintenance komputer dan jaringan sehingga meminimalisasi downtime seluruh system.

sumber : http://www.beritanet.com/news/778.html

Mengenal Type Pencarian Search Engine

Satu-satunya alat atau fasilitas yang dipergunakan untuk mengeksplorasi berbagai data, informasi, dan pengetahuan yang ada di Internet adalah mesin pencari atau yang biasa kita sebut search engine. Search engine adalah sebuah program yang dapat diakses melalui Internet yang fungsinya adalah membantu pengguna komputer mencari berbagai hal yang ingin diketahuinya.

Di Internet, terdapat ratusan (bahkan ribuan) search engine yang dapat diakses secara cuma-cuma. Karena fungsinya mirip pintu gerbang bagi para pengguna sebelum memasuki situs atau website tertentu, banyak orang yang menyebut search engine sebagai portal (bandingkan dengan fungsi portal sesungguhnya yang kerap kita temui di pintu masuk ke sebuah kompleks perumahan). Dari begitu banyak search engine yang ada, yang paling populer diantaranya adalah Google, Yahoo, dan Altavista. Penulis menganjurkan agar para pemula mempergunakan Google untuk latihan melakukan teknik searching di Internet. Ketiga mesin pencari ini dapat diakses melalui alamat www.google.com, www.yahoo.com, dan www.altavista.com dengan aplikasi browsing seperti Internet Explorer atau Netscape.

Walaupun memiliki fungsi yang kurang lebih sama, setiap search engine memiliki karakteristik berbeda. Hal-hal yang membedakan satu search engine dengan search engine lainnya diantaranya adalah kecepatan pencarian, ketepatan informasi, kuantitas situs yang dicari, teknik pencarian, format hasil pencarian, dan lain sebagainya. Untuk memudahkan pembelajaran dan alasan praktis, maka kita memilih Google sebagai contoh. Akan tetapi, di beberapa kasus kita juga akan mempergunakan mesin pencari lain, terutama saat membahas fasilitas-fasilitas pencarian yang tidak tersedia di Google.

Teknik Penyaringan Informasi

Karena begitu banyaknya informasi yang tersedia di Internet, maka kerap terjadi fenomena yang sering disebut information overloaded (banjir informasi yang tak terkendali). Tengoklah misalnya seseorang yang ingin mencari informasi dengan kata kunci school atau sekolah. Ia akan kebingungan karena pencariannya akan menghasilkan ratusan ribu bahkan jutaan situs yang berkaitan dengan kata tersebut. Karena itu, harus ada teknik-teknis khusus yang harus dikuasai agar seorang pengguna internet dapat memperoleh informasi yang benar-benar relevan dengan kebutuhannya. Ada dua teknik dasar yang bisa kita pergunakan saat melakukan searching, yaitu :
1. Menggunakan Simbol Matematika.
2. Menggunakan Simbol Boolean.

Filterisasi dengan Simbol Matematika

Simbol pertama yang sangat berguna untuk pencarian dengan search engine adalah tanda plus (+). Seorang netter dapat menggunakan tanda plus jika ingin mencari dokumen yang memuat lebih dari satu kata kunci. Contohnya, jika seorang pengajar atau peserta didik ingin
mengetahui informasi mengenai populasi guru di propinsi Lampung, maka yang bersangkutan dapat mencarinya dengan menggunakan kata kunci:

+populasi +guru +Lampung

Saat menerima masukkan dengan format semacam itu, mesin pencari akan mencari berbagai dokumen maupun artikel yang memuat kata populasi, guru, dan Lampung
di seluruh jaringan internet. Jika terdapat sebuah dokumen yang hanya mengandung salah satu atau salah dua dari ketiga kata tersebut, maka dokumen itu tidak
akan ditampilkan. Contoh lain yang menarik adalah seorang seniman yang ingin mencari informasi terkait dengan kejadiankejadian kesenian di Jakarta pada tahun 1970. Dengan
memanfaatkan tanda “+” tersebut, ia dapat memasukkan searching key dengan format seperti berikut:

+jakarta +kesenian +program +1970

Cara ini tentu saja jauh lebih efektif ketimbang hanya menggunakan searching Lampung, Jakarta, kesenian atau populasi saja, yang hasilnya akan berupa jutaan link ke situs yang mengandung kata-kata tersebut.
Simbol “+” ini dapat dipergunakan sebanyak-banyaknya, karena prinsip yang kerap dipergunakan dalam searching di Internet adalah bahwa semakin spesifik yang dicari (semakin banyak menggunakan tanda “+”) berarti semakin baik pula suatu pencarian. Dengan searching key yang semakin spesifik, hasil yang ditampilkan search engine akan lebih terfokus.

Filterisasi dengan Simbol Boolean

Simbol-simbol boolean banyak dipergunakan oleh mereka yang memiliki latar belakang ilmu komputer atau yang terbiasa mengakses sistem basis data (database) konvensional. Secara garis besar, beberapa simbol boolean yang penting, yang oleh beberapa kalangan dinilai sudah terlalu kuno dan ketinggalan jaman, sebenarnya sudah terwakili dengan simbol-simbol matematika seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kelebihan dari simbol boolean adalah simbol ini dapat merepresentasikan jenis pencarian yang tergolong kompleks karena memiliki simbol-simbol tambahan. Berikut adalah beberapa simbol penting yang kerap dipergunakan oleh para netter untuk membantu proses pencarian. Simbol pertama adalah kata OR (mengandung pengertian “atau” dalam bahasa Indonesia). Simbol ini bekerja dengan cara yang sama dengan karakter spasi pada simbol matematika. Jika seseorang melakukan pencarian dengan searching key kepulauan OR nusantara maka search engine akan mencari seluruh dokumen yang mengandung kata kepulauan, atau nusantara, atau yang mengandung kedua kata tersebut. Di dalam satu event pencarian, kata OR dapat dipergunakan beberapa kali, misalnya:

raja OR presiden OR pemimpin OR dinasti

yang akan menampilkan daftar dokumen yang memiliki satu atau lebih kata raja, presiden, pemimpin, atau dinasti (termasuk kombinasi antara 2-4 kata-kata tersebut). Simbol berikutnya yang memiliki fungsi kurang lebih sama dengan tanda plus pada simbol matematika adalah AND, yang dapat diterjemahkan sebagai kata “dan” dalam bahasa Indonesia. Contoh penggunaan simbol ini adalah sebagai berikut:

ilmu AND pengetahuan AND alam

Search engine yang menerima masukan seperti itu akan mencari seluruh dokumen di internet yang memuat tiga buah kata, yaitu ilmu, pengetahuan, dan alam di
dalamnya. Jika di dalam model simbol matematika terdapat tanda minus (untuk merepresentasikan kecuali), maka dalam model simbol boolean terdapat kata NOT untuk
merepresentasikan hal yang serupa. Sebuah perintah dalam metode simbol boolean yang tidak diketemukan padanannya dalam simbol matematika adalah NEAR. Fungsi perintah ini cukup unik. Untuk mendapatkan gambaran mengenai fungsi simbol ini, perhatikan contoh berikut.

sekolah NEAR yogyakarta

Perintah di atas akan menginstruksikan search engine untuk mencari dokumen yang mengandung kata sekolah dan yogyakarta, dimana jarak (jumlah kata di antara kedua kata tersebut) berdekatan. Dengan kata lain, search engine akan mencari dokumen yang memuat kalimat seperti sebuah sekolah di Yogyakarta berhasil mendapatkan dana bantuan dari PBB atau seorang siswa di Yogyakarta ditemukan sedang adu balap..”
atau “sekolah menengah kejuruan di yogyakarta…
karena jarak kata sekolah dan Yogyakarta pada kalimat-kalimat tersebut relatif berdekatan. Kriteria berdekatan untuk masing-masing search engine biasanya berbeda.

sumber : http://www.beritanet.com/news/jenis-pencarian-search-engine.html

KAMUS KOMPUTER

APPLICATION : perangkat lunak yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, seperti melakukan perhitungan akuntansi, mengolah kata (menulis surat, perjanjian, dll.), atau menggambar (pekerjaan bersifat grafis).

ASCII : American Standard Code for Information Interchange. Kode standar yang digunakan sebagai representasi dalri teks di dalam komputer atau untuk saling bertukar teks antar komputer satu dengan komputer lain. ASCII terdiri dari 255 kode yang menjadi representasi semua teks karakter dan beberapa non-printing (control) characters.

ASSEMBLY LANGUAGE : bahasa pemrograman komputer low-level. Assembly language berinteraksi langsung dengan perangkat keras komputer.

BASIC : Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code. Bahasa pemrograman high-level. Pada tahun 1964, John Kemeney dan Thomas Kurtz merancang BASIC sebagai bahasa pemrograman yang mudah dipelajari. Karena kesederhanaannya, BASIC cepat diterima sebagai bahasa pemrograman bagi mikrokomputer.

BENCHMARK TEST : serangkaian tes yang dilakukan pada sistem atau perangkat lunak komputer unutk mengukur performanya dibandingkan dengan sistem atau perangkat lunak lain yang serupa.

BIOS : Basic Input-Output System. Bagian dari sistem operasi tertentu, seperti CP/M dan DOS yang terdiri dari drivers dan perangkat lunak lain yang dirancang untuk mengelola perangkat periferal, seperti monitor, disk drive, dan printer.

BIT : kependekan dari “binary digit”. Unit informasi terkecil yang dapat disimpan komputer. Bit bisa berupa nilai 1 atau 0. Delapan bit sama dengan satu byte.

BUG : kekeliruan pemrograman yang dapat menyebabkan suatu program atau sistem berfungsi secara tidak benar atau crash (tidak dapat digunakan).

BUNDLE : praktek penjualan aplikasi dan komputer secara bersamaan dalam suatu upaya promosi.

BUS : alur yang digunakan untuk menyalurkan data pada suatu komputer. Bus adalah satu set hubungan elektris atau elektronik antara mikroprosesor dan perangkat keras lain, seperti disk drive, papan logik, dsb.

BYTE : ukuran memori komputer atau kapasitas disk. Satu byte sama dengan delapan bits dan dapat menyimpan satu karakter ASCII, yang bisa berupa angka, huruf, atau tanda baca.

CD-ROM : Compact Disk read-Only Memory. Sistem penyimpanan optik yang dapat merekam informasi secara permanen pada suatu Compact Disk (amat mirip dengan disk yang digunakan untuk musik), lalu menayangkannya pada layar komputer.

CGA : Color Graphics Adapter. Standar layar berwarna yang diperkenalkan IBM pada 1981. Papan sirkuit CGA memungkinkan monitor menampilkan layar empat warna 320 X 200 pixel. Pada 1984, EGA (standar resolusi yang lebih tinggi) menggantikan standar CGA.

CHIP : nama tidak resmi untuk integrated circuit. Contoh : lihat microprocessor.

COBOL : Common Business-Oriented Language. Bahasa pemrograman high-level yang dirancang untuk aplikasi bisnis. COBOL menjadi bahasa yang paling banyak digunakan untuk memprogram aplikasi bagi mainframes sejak 1960-an.

CP/M : Control Program/Microcomputer. Salah satu sistem operasi mikrokomputer pertama.

DISK : juga disebut diskette; media penyimpan magnetik yang paling lazim digunakan untuk mikrokomputer. “Floppy Disk” bisa berdiameter 5 atau 3. Program aplikasi dikemas dan dijual dalam disket, dan pengguna menyimpan data di disket.

DISK DRIVE : Alat untuk memanggil informasi dari atau merekam informasi ke disk. Komputer bisa mempunyai satu disk drive atau lebih. Disk drive bisa juga dipasang sebagai perangkat periferal.

DOS : Disk Operating-System. Nama yang biasanya digunakan untuk mengacu kepada MS-DOS (produk Microsoft) atau PC-DOS (adaptasi IBM terhadap MS-DOS). DOS menjadi sistem operasi yang paling luas digunakan untuk komputer IBM dan kompatibelnya.

EGA : Enchanced Graphics Adapter. Standar tampilan beresolusi lebih tinggi dibandingkan CGA. Resolusi EGA adalah 640 X 350 dalam mode 16 warna. Pada 1987, standar EGA digantikan oleh VGA.

FORTRAN : FORmula TRANslation. Bahasa pemrograman yang dikembangkan pada 1956 oleh John Backus di IBM, terutama digunakan untuk menangani formula ilmiah dan matematis.

GRAPHICAL USER INTERFACE (GUI) : Metode untuk menampilkan teks dan grafik pada layar komputer lewat gambar dan citra yang terbentuk lewat pola titik-titik.

HARD DISK : media penyimpan magnetik yang terbuat dari besi. Hard disk menawarkan kapasitas penyimpanan informasi yang lebi besar dibandingkan floppy disk dan dapat langsung dipasang di dalam komputer.

HIGH-LEVEL LANGUAGE : bahasa pemrograman – seperti BASIC, FORTRAN, COBOL, Pascal, dsb. – yang memungkinkan pemrogram menuliskan instruksi dengan kalimat yang mirip dengan bahasa Inggris sehari-hari untuk mengontrol komputer.

KILOBYTE (K) : unit ukuran memori komputer. Satu K sama dengan 1.024 (210) bytes.

LOW-LEVEL LANGUAGE : bahasa pemrograman, seperti assembly language, yang merupakan salah satu langkah lebih jauh dari intruksi mesin yang dapat dipahami mikroprosesor. Bahasa ini amat berbeda dengan bahasa Inggris sehari-hari dan memerlukan pengetahuan teknis perangkat keras tingkat tinggi.

MCA : Micro Channel Architecture. Bus multitasking 32-bit yang diperkenalkan IBM dengan komputer PS/2-nya pada 1987. Bus ini tidak mendukung expansion card yang dibuat untuk PC-PC sebelumnya.

MEGABYTE (MB) : unit ukuran memori komputer. Satu megabyte sama dengan 1.024 kilobyte.

MICROPROSSESOR : Central Prossesing Unit (CPU) pada mikro komputer. Mikroprosesor adalah integrated circuit atau chip pada circuit board utama komputer. Mikroprosesor menggunakan antaran elektris untuk mengatur kerja komputer.

MODEM : perangkat untuk menyalurkan data dari satu komputer ke komputer lain lewat suatu jalur telekomunikasi.

MULTITASKING : metode yang digunakan sistem operasi untuk melaksanakan beberapa operasi secara bersamaaan. Dengan sistem multitasking, pengguna dapat mencetak suatu dokumen , bekerja pada suatu lembar kerja, dan menerima data dari sebuah modem pada saat bersamaan.

SISTEM OPERASI : program yang menjadi dasar untuk berfungsinya sebuah komputer. Sistem operasi menentukan cara penanganan data ketika dimasukkan ke dalam atau diambil dari memori dan mengatur semua fungsi dasar komputer.

PASCAL : bahasa pemrograman high-level yang dikembangkan oleh Nicklas Wirth. Pascal banyak digunakan untuk pengajaran ilmu komputer.

PIXEL : kependekan dari picture element; setiap titik yang membentuk gambar pada layar video.

RAM : Random-Access Memory. RAM biasanya merujuk pada memori komputer yang menyimpan informasi untuk sementara.

ROM : Read-Only Memory. Informasi yang direkam secara permanen dan dapat dibaca oleh komputer tetapi tidak dapat diubah oleh pengguna.

VGA : Video Graphics Array. Standar grafis warna yang diperkenalkan IBM dengan PS/2 mereka pada

WINDOW : pada komputer Macintosh atau Microsoft Windows, misalnya, adalah suatu bidang persegi empat pada layar komputer yang menampilkan dokumen atau aplikasi yang sedang berjalan.window juga dapat menampilkan isi disket atau harddisk. Pengguna dapat membuka atau menutup window, mengubah ukurannya, dan memindahkannya ke tempat lain pada layar bersangkutan. Pengguna dapat membuka beberapa window sekaligus dan window-window itu dapat tumpang tindih, tergantung pada sistemnya. Konsep window awalnya dikembangkan di
Xerox dan penggunaan komersialnya yang pertama adalah pada komputer Macintosh.

WINDOWING ENVIRONMENT : perangkat lunak yang memungkinkan beberapa program DOS pada PC IBM atau kompatibelnya, misalnya, dibuka dan dijalankan secara bersamaan pada beberapa window terpisah.

sumber : http://www.angelfire.com/mt/matrixs/Kamus.htm

Google, Sony, dan Intel perkenalkan Smart TV

foto berita artikel
Dalam rumor yang beredar,diberitakan bahwa Google akan segera meluncurkan Google TV. Menurut pemberitaan dari The Financial Times project tersebut diberi nama Smart TV. Dari beberapa detail yang telah diberitakan, Google menggaet Intel dan Sony untuk hardware yang akan digunakan dalam project tersebut. Hardware kemungkinan akan terdiri dari set-top box seperti yang digunakan pada Intel's Atom CPU dan Google's Android akan bermain dalam sistem operasinya. Sedangkan Sony direncanakan akan mengintegrasikan layanan dari website ke Smart TV tersebut. The Financial Times juga memberitakan bahwa Google akan bekerja sama dengan Android community untuk pengerjaan aplikasi yang akan digunakan pada Smart TV. Hal ini tentunya akan membuka dimensi baru dan keuntungan atas saingan utamanya, iPhone OS, yang terbatas pada iPhone, iPad, dan iPod Touch. Apakah Google TV mampu mengalahkan Apple yang terlebih dahulu fokus terhadap pengerjaan Apple TV dimana telah dinilai cukup sukses?

sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Berita-IT/6425.html